Daerah dimana saya tinggal adalah di kecamatan Gu, kabupaten Buton, kota Bau-Bau, propinsi Sulawesi Tenggara. Di blog ini saya hanya akan menceritakan tentang daerah Lombe, kenapa ku tidak menceritakan secara umum kecamatan Gu ? Mungkin karena kecamatan Gu yg sangat luas, terpaksa saya hanya menceritakan Lombe.
SEJARAH LOMBE
Menurut tokoh masyarakat yg telah ku wawancarai, Lombe berasal dari kata olombe yg merupakan nama dari pucuk pohon rotan. Ceritanya berawal dari liwu ngkodau (kampung lama) yg sebagian besar rakyatnya menggantungkan diri untuk mencari hasil laut seperti ikan, kuku, dan bulou. Hasil laut itu hanya bisa didapat ketika air laut surut. Pada suatu ketika ada sekelompok orang dari liwu ngkodau yg ingin mencari hasil laut tersebut, tetapi sesampainya di laut mereka pun kecewa karena air laut belum surut. Kemudian ada seseorang yg tiba-tiba mengatakan "mai do kala de olombeomu" yg artinya "mari kita pergi cari olombe saja daripada kita tunggu air laut surut." kejadian tersebut berulang-ulang hingga kesekian kalinya, sehingga mereka pun terbiasa mengatakan olombe. Dan kemudian memberi nama olombe untuk daerah mereka. Tapi seiring berjalannya waktu olombe di ubah menjadi Lombe.
LETAK GEOGRAFIS
Lombe terletak di daratan pulau Muna, yg berjarak kurang lebih 60 km dari ibukota Muna dan berjarak kurang lebih 38 km dari kota Bau-Bau (pulau Buton). Selain itu, Lombe terletak di daerah yg strategis karena menghubungkan antara 2 kabupaten yakni kabupaten Buton dan kabupaten Muna.
TEMPAT WISATA
Meskipun Lombe merupakan daerah terpencil, tapi Lombe mempunyai tempat wisata yg sangat indah yakni pantai Bulan (La Butolo), pantai Bintang (La Beau), La Salangga, La Bungkari, dan benteng Bombonawulu serta benteng Watulea. Tapi sayangnya benteng watulea sudah tidak mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat Lombe sendiri. Akibatnya benteng Watulea kini rusak. . .
MAKANAN DAN MINUMAN KHAS
Makanan khas yg berasal dari Lombe adalah Kahitela (jagung), dan Mahusau (ubi kayu) sedangkan untuk minuman khas dari Lombe tidak ada.
HASIL PERKEBUNAN
Hasil perkebunan dari Lombe yg paling dominan adalah Jambu Mete. Pengolahan Jambu Mete pun kini menjadi mata pencaharian masyarakat Lombe.
KEBUDAYAAN
Kebudayaan dari Lombe adalah tari Linda dan tari Mangaru. Tari Linda pada awalnya bermula ketika ada sepasang suami istri yg tidak mempunyai anak. Suami istri ini memang sudah lama merindukan kehadiran seorang anak dalam keluarganya. Hingga akhirnya pada suatu hari sepasang suami istri ini dikaruniai seorang anak. Betapa senang hati sepasang suami istri itu, saking senangnya mereka pun menari untuk menyambut kelahiran bayi tersebut. Sampai sekarang tapi Linda dan tari Mangaru masih di tarikan oleh masyarakat Lombe hanya saja bukan untuk menyambut kelahiran bayi tapi untuk acara adat, penyambutan tamu, dan acara bongka'a tau yg artinya syukuran karena telah diberikan hasil panen yg melimpah dari Allah SWT.
Jumat, 06 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
selam kenal, sy juga dari lombe ????
BalasHapussalam kenal, sy juga dari lombe !!!!
BalasHapusAlan yg mna ya ? N skrg tnggal'a d mna ?
BalasHapusinodi miendo Lombe dua, Lambuku te Lakapera.
BalasHapusampa aini neamai melate. inodi we Makassar.
Ihincu miendo lombe lae ? Neamu laae ??
BalasHapus